iNformation SyStem’s TrenDZ

 

W.A.P

(Wireless Application Protocol)

Penggunaan Teknologi Wap Pertama di USM

Teknologi membawa peranan yang besar kepada manusia sama ada ia mempengaruhi cara bekerja ataupun cara hidup kita. Sebagai manusia dalam zaman IT ini, kita tidak terlepas daripada lingkungan pengaruh teknologi tersebut.Sekarang ini peralatan utama yang digunakan bagi mencapai Internet ialah komputer perbadi (PC). Walau bagaimanapun, firma-firma teknologi sedang meningkat upayakan kebolehan peralatan elektronik pengguna yang sedia ada bagi membolehkan capaian Internet dilakukan dengannya. Antara yang kita dapat lihat sekarang ini ialah set TV, dengan bantuan kotak set-top, sudah boleh menyediakan capaian Internet.

Namun, peralatan paling menarik yang sedang hangat dibincangkan, yang akan menggantikan keberkesanan PC ialah telefon selular. Dengan kombinasi sistem sofistikated di pihak penyedia perkhidmatan dan protokol aplikasi wayarles, atau Wireless Application Protocol (WAP), telefon selular memberikan tapak yang baik bagi aktiviti pemasaran kepada sasaran pengguna tertentu. Hampir semua pihak di kalangan industri mengakui bahawa asas pengguna telefon selular akan mengatasi pemilikan PC sedikit masa lagi. Fenomena ini dimangkinkan lagi dengan wujudnya teknologi WAP yang menjanjikan aplikasi dan kandungan yang mempersonakan.

Jadi apa sebenarnya yang diheboh-hebohkan mengenai WAP ini? Secara asasnya WAP merupakan teknologi yang membolehkan pengguna mencapai aplikasi interaktif seperti melayari Internet dari telefon selular. Melalui WAP, kandungan yang disedia khusus bagi aplikasi ini akan dapat dilayari walaupun dengan menggunakan input melalui papan kekunci kecil dan monitor terhad di telefon selular. WAP juga dapat memberikan kebolehan lebih dari sekadar perkhidmatan pesanan pendek atau Short Messaging System (SMS) seperti mana yang ditawarkan oleh telefon selular digital sekarang ini. Jika SMS membenarkan pesanan teks statik sepanjang 160 aksara sahaja, aplikasi WAP pula boleh disediakan dalam bentuk grafik, teks dan bersifat interaktif.

Seiringan dengan perkembangan tersebut, e-recruIT EVO2 Mobile (EVO2 Mobile) telah pun dibangunkan dengan menggunakan teknologi WAP. Tujuan utama, EVO2 Mobile adalah untuk memberi kemudahan kepada para pengguna e-recruIT EVO2 mencapai data melalui selular. Capaian juga boleh dilakukan pada bila-bila masa dan di mana jua menggunakan alamat WAP, http://eregistry.usm.my/wap1/hr. Dengan ini, para pengguna e-recruIT EVO2 tidak perlu bergantung hanya kepada komputer untuk menyemak maklumat mereka.

Teknologi Wap akan Segera Menjamur

24 Mei 2000

Dalam satu-dua tahun ini, semua telepon seluler yang beredar di pasaran akan mendukung WAP. Demikian ramalan Robert Eskapa (CEO Satunet Group). Satuwap.com sendiri, salah satu situs Satunet, sudah aktif sejak awal Mei lalu. Menurut Andy S. Luhur (Chief Technical Officer Satunet Group), ini adalah portal pertama di Indonesia yang bisa diakses menggunakan teknologi WAP.

Untuk tahap pertama, berita yang bisa diakses dari WAP saat ini meliputi ringkasan headline, acara TV dan bioskop, horoskop, kode pos, daftar apotik, daftar rumah sakit, kurs, cuaca dan indeks saham, yang sumbernya dari berita-berita dan informasi yang ada di situs-situs Satunet. Selanjutnya akan ada tahap kedua, yaitu mail, Satuwanita, dan lain-lain, yang masih menunggu kesiapan pihak operator (seperti Telkomsel, Excelkomindo, Satelindo) dan vendor (seperti Nokia, Ericsson, Alcatel, Motorola, Siemens dan sebagainya).

Andy menjelaskan, ada dua cara untuk mengakses WAP. Pertama melalui ISP, kedua melalui operator. Karena belum ada operator yang siap, sampai sat ini akses WAP masih dilakukan melalui ISP. Logikanya, cara ini lebih lambat karena berarti data harus melalui dua pintu gerbang; dari server ke ISP dan dari ISP ke WAP. Selain itu biaya pun tentunya lebih mahal. Namun dalam beberapa bulan ini tampaknya beberapa operator akan siap.

Saat ini, tidak ada biaya tambahan apapun untuk mengakses data Satuwap. “Kalau kita membebankan biaya, tentu orang lebih suka mengakses dari Internet langsung ke situs Satunet,” ujar Andy. Hanya saja, harga pulsa telepon seluler yang berlaku sama dengan harga pulsa untuk mengirim fax dari telepon seluler; lebih besar dari percakapan antar telepon. Tapi itupun menurut Andy tidak besar.

Memang saat ini telepon seluler pendukung WAP harganya masih cukup mahal (terendah kira-kira Rp. 2,5 juta.) Namun sudah ada vendor yang mengumumkan akan mengeluarkan telepon seluler pendukung WAP seharga di bawah Rp. 1,5 juta dalam waktu dekat ini. Dengan harga rendah ini, tentunya penggunaan teknologi WAP bisa segera memasyarakat.

Untuk mengakses berita dan informasi Satuwap ke telepon seluler Anda, ketikan saja url wap : http://satuwap.com/index.wml

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com

Pengenalan General Packet Radio Service (GPRS)

GPRS adalah jasa baru yang di desain untuk jaringan GSM (Global System for Mobile Communications). GSM adalah teknologi selular digital yang digunakan seluruh dunia (worldwide), dominan di Eropa dan Asia, dengan perkiraan jumlah pelanggan saat ini 400 juta dan terus bertambah. GSM adalah “world’s leading standard” di dunia komunikasi wireless digital.

GPRS distandarisasi oleh European Telecommunications Standards Institute (ETSI). Aplikasi yang diharapkan banyak digunakan pada GPRS adalah akses internet/intranet.

GPRS mempunyai 2 elemen jaringan:

SGSN — Mengirimkan dan menerima data dari mobile stations, dan “maintain information” tentang lokasi mobile station (MS). SGSN melakukan komunikasi antara MS dan GGSN.

GGSN — “wireless gateway” yang memungkinkan pengguna “mobile cell-phone” mengakses “public data network (PDN)” atau “specified private IP networks”.

Gambar berikut memperlihatkan “basic GPRS network components”, serta fungsinya yang umum digunakan pada jaringan GPRS.

GPRS Component

“User sessions” terhubung dari mobile station (MS) ke Base Transceiver Station (BTS), yang juga terhubung ke Base Station Controller (BSC). Kombinasi fungsi dari BTS dan BSC sering dikenal sebagai Base Station Subsystem (BSS). Dari sini, SGSN menyediakan akses ke GGSN, yang berperan sebagai gateway ke “data network”.

Kumpulan SGSNs dan GGSNs dalam jaringan GPRS dikenal sebagai GPRS Support Nodes (GSNs). Koneksi antara SGSN dan GGSN menggunakan protokol yang disebut “GPRS Tunneling Protocol (GTP)”. Koneksi antara GGSN dan PDN menggunakan Internet Protocol (IP).

Untuk memberikan “mobile sessions” sebuah IP address, GGSN menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). GGSN juga menggunakan server Remote Dial-In User Service (RADIUS) untuk “authorisasi dan authentikasi “remote users”. Servis DHCP dan RADIUS dapat dibuat di “global configuration level” (GPRS DHCP & RADIUS commands).

Keuntungan
Teknologi GPRS memberikan beberapa keuntungan sebagai berikut:

• Memungkinkan penggunaan “packet-based air interface” melalui “existing circuit-switched GSM network”, yang memberikan
efisiensi lebih besar pada spektrum radio karena bandwidth radio hanya digunakan ketika paket dikirim atau diterima.

• “Support minimal upgrades” untuk “existing GSM network infrastructure” bagi “network service providers” yang ingin
menambahkan servis GPRS paling atas di GSM, yang saat ini sudah diimplementasikan.

• Support kecepatan data berkisar 115 Kbps, lebih besar daripada “traditional circuit-switched connection” yaitu 9.6 Kbps

• Support “larger message lengths” daripada Short Message Services (SMS).

• Support virtual private network (VPN)/Internet service provider (ISP) corporate site access.

Evolusi Teknologi

TELEKOMUNIKASI

Bergerak: 1G to 4G

http://parlinpasaribu.com

Teknologi telekomunikasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan sangat

cepat. Mulai dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol),

Teknologi satelit yang memugkin melakukan komuikasi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa

saja.Teknologi telekomunikasi bergerak(mobile technology) juga mengalami perkembangan

yang sangat cepat dimulai dengan layanan yang kita kenal 1G sampai dengan 4G dan bahwakan

5G.

Pendahuluan

Masih ingatkah Anda ketika menggunakan peger sekitar 12 tahun yang lalu?Saya masih ingat

ketika teman saya berbicara kepada salah satu operator peger untuk menyampaikan pesan

kepada teman satu kelasnya yang bunyinya “Hai Lala, besok kita ketemu jam 2 di BIP(Bandung

Indah Plaza) setelah pulang sekolah, dari Adam” itulah alat komunikasi bergerak pertama yang

sempat populer di kota – kota besar di Indonesia. Teknologi peger dikategorikan dalam

kategori simplex transmission dimana komunikasi hanya bisa dilakukan satu arah dari operator

ke user dan tidak bisa sebaliknya.

Generasi Pertama Telekomunikasi Bergerak (1G)

Tidak sampai setahun teknologi komunikasi baru mulai dioperasikan di Indonesia yang kita

kenal dengan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) salah satu operatornya adalah

PT.Komselindo. AMPS digolongkan dalam generasi pertama teknologi telekomunikasi bergerak

yang menggunakan teknologi analog dimana AMPS bekerja pada band frekuensi 800 Mhz dan

menggunakan metode akses FDMA (Frequency Division Multiple Access). Dalam FDMA,user

dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dimana setiap user menggunakan kanal

sebesar 30 KHz. Ini berarti tidak boleh ada dua user yang menggunakan kanal yang sama baik

dalam satu sel maupun sel tetangganya. Oleh karena itu AMPS akan membutuhkan alokasi

frekuensi yang besar. Saat itu kita sudah memakai handphone tetapi masih dalam ukuran yang

relatif besar dan baterai yang besar karena membutuhkan daya yang

besar.

Generasi Kedua Telekomunikasi Bergerak (2G)

GSM(Global System for Mobile Communications) mulai menggeser AMPS diawal tahun 1995,

PT.Telkomsel dan PT.Satelido (sekarang PT.Indosat) adalah dua operator pelopor teknologi

GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunggulan

menggunakan teknologi digital dibandingkan dengan analog seperti kapasitas yang besar,sistem

security yang lebih baik dan layanan yang lebih beragam.

GSM menggunakan teknologi akses gabungan antara FDMA(Frequency Division Multiple

Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frekuensi 900Mhz dan ini merupakan standard yang pelopori oleh ETSI

(The European TelecommunicationStandard Institute) dimana frekuensi yang digunakan dengan lebar pita 25 KHz Pada band

frekuensi 900 Mhz. Pita frekuensi 25 KHz ini kemudian dibagi menjadi 124 carrier frekuensi

yang terdiri dari 200 KHz setiap carrier. Carrier frekuensi 200 KHz ini kemudian dibagi

menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan dan menerima panggilan dalam satu

time slot berdasarkan pengaturan waktu.

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com

Teknologi GSM sampai saat ini paling banyak digunakan di Dunia dan juga di Indonesia karena

salah satu keunggulan dari GSM adalah kemampuan roaming yang luas sehingga dapat dipakai

diberbagai Negara. Akibatnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

Keceptan akses data pada jaringan GSM sangat kecil yaitu sekitar 9.6 kbps karena pada awalnya

hanya dirancang untuk penggunaan suara. Saat ini pelanggan GSM di Indonesia adalah sekitar

35 juta pelanggan.

CDMAOne (Code Division Multiple Access) merupakan standard yang dikeluarkan oleh

Telecommunication Industry Association (TIA) yang menggunakan teknologi Direct SequenceSpread Spectrum(DSSS) dimana frekuensi radio 25 MHz pada band frekuensi 1800MHz dan

dibagi dalam 42 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30KHz. Kecepatan akes data yang

bisa didapat dengan teknologi ini adalah sekitar 153.6 kbps.

Dalam CDMA,seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh

karena itu, CDMA lebih efisien dibandingkan dengan metoda akses FDMA maupun TDMA.

CDMA menggunakan kode tertentu untuk membedakan user yang satu dengan yang lain.

Pada tahun 2002 teknologi CDMA mulai banyak digunakan di Indonesia. Teknologi CDMA

2000 1x adalah teknologi yang mangamai perkembangan yang baikdi Indonesia. Berarti baru

diperkenalkan sekitar 7 tahun terlambat dibandingkan dengan GSM.

GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 20001x lebih

baik dibandingkan dengan GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat

pelanggang GSM berpaling ke CDMA. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA

dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas yang lebih besar, dan

kemampaun akses data yang lebih tinggi.

Berbeda dengan metode akses TDMA dan FDMA, maka CDMA menggunakan kode-kode

tertentu untuk membedakan setiap uses pada frekuensi yang sama. Karena menggunakan

frekuensi yang sama maka daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus

diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu user yang lain baik dalam sel yang sama

atau sel yang lain dan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control.

Ada beberapa operator di Indonesia yang telah mengimplementasikan teknologi CDMA 2000

1x ini seperti Telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8

dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia

dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat

terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh.

Generasi kedua-setengah Telekomunikasi Bergerak (2.5G)

Pada awalanya akses data yang dipakai dalam GSM sangat kecil hanya sekitar 9.6 kbps karena

memang tidak dimaksudkan untuk akses data kecepatan tinggi.Teknologi yang digunakan GSM

dalam akses data pada awalnya adalah WAP (Wireless Application protocol) tetapi tidak

mendapat sambutan yang baik dari pasar. Kemudian diperkenalkan teknologi GPRS(GeneralPacket Data Radio Services)

pertama sekali oleh PT.Indosat Multi Media (IM3) pada tahun

2001 di Indonesia. Secara teoritis kecepatan akses data yang dicapai dengan menggunakan

GPRS adalah sebesar 115 Kbps dengan throughput yang didapat hanya 20 – 30 kbps. GPRS

juga memungkinkan untuk dapat berkirim MMS (Mobile Multimedia Message) dan jugamenikmati berita langusng dari Hand Phone secara

real time.Pemakaian GPRS lebih ditujukan untuk akses internet yang lebih flexibel dimana saja,kapan saja, kita dapat melakukannya

asalkan masih ada sinyal GPRS.

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com

Selama ini operator telekomunikasi bergerak yang sudah mengimplementasikan GPRS sudah

membuat berbagai pola pentarifan mulai dari pentarifan berdararkan harga per KB data yang

didownload sampai dengan fixed rate dimana setiap pemakai GPRS dapat menggunakan 24 jam

dikenakan biaya sebesar tertentu misakanya Rp350.000 per bulan.Ketika pentarifan fixed rate

ditetapkan sudah mendapat sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS termasuk saya

yang bisa memakai internet di rumah dan dikantor hanya dengan modal sebuah handphone

dengan kemampuan GPRS dan sebuah labtop atau PC. Program ini tidak dilanjutkan, hanya

sekitar satu tahun, kemudian pentarifan GPRS dikembalikan ke pola semula berdasarkan jumlah

data yang di download. Akhirnya pemakai GPRS menurun drastis karena jika kita hanya

memakai untuk akses internet misalnya browsing, email dan chatting saja kita akan membayar

sekitar 1-2 juta rupiah perbulan. Dengan biaya bulanan seperti ini akan sedikit yang mampu

memakai GPRS untuk mengakses internet.

Setelah itu ada lagi teknologi yang disebut dengan EDGE (Enhanced Data for GlobalEvolusion) yang hanya sempat diimplementasikan oleh PT.Telkomsel dan lewat begitu saja dan

hanya terdengar gemanya ketika ujicoba melihat liputan 6 SCTV dari handphone yang dilihat

langusng oleh meteri perhubungan saat itu. kecepatan akses data dengan teknologi ini mencapai

3-4 kali kecepatan yang didapat di GPRS.

Generasi ketiga Telekomunikasi Bergerak

video call melalui saluran 3G

Sekarang lagi ramai dibicarakan tentang generasi ketiga teknologi bergerak atau yang sering

disebut 3G..Teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak.

Pertama adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua kelanjutan dari

teknologi CDMA (IS-95 atau CDMAOne).

Samsung SCH W200

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com

UMTS(Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan teknologi dari

GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standard telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu

tujuan utamanya adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan

dengan GRPS dan EDGE.

Kecepatan akese data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi

5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4

Mbps pada frekuensi 1.25MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1Mbps pada frekuensi

1.25MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMAOne. Berbeda dengan GPRS dan

EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan

cenderung sama dengan CDMA.

3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Services)

memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA). Pada WCDMA digunakan frekuensi

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com

3G Evolution

Radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (CdmaOne dan CDMA 2000 menggunakan spectrum

frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second).

Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch (cs) dan packet

switch (ps) pada link yang menghubungkan mobile equipment (handphone) dengan BTS (RNC)

sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih

menggunakan resource yang sama di air interface (link antara Mobile Equipment dengan BaseStation). HSPDA (Higth Speed Packet Downlink Access) merupakan kelanjutan dari UMTS

dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2Mbps.

Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G(IMT 2000). Tiga

diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan layanan telekomunikasi

generasi kedua (GSM) dan kedua setengah (GPRS). Jika operator tersebut akan

mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan perangkat seperti base station

(Node B) dan RNC(Radio Network Controller) dan upgrade software. Adapun yang harus di

upgrade adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode akses TDMA dan FDMA

dan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan

metode akses WCDMA(Wideband Code Division Multiple Access) dengan frekuensi radio 5

MHz. oleh karena itu perlu penambahan radio access network control (RNC) dan juga perlu

penambahan base station WCDMA (Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti dan juga

upgrade software pada MSC,SGSN dan GGSN.

Oleh karena itu untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketiga

membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut diperuntukkan untuk membayar lisensi 3G

kepada pemerintah, membayar lisensi 3G kepada vendor 3G, biaya penambahan Base Station/

Node B, RNC(Radio Network Controller) dan biaya upgrade software pada MSC (Mobile

Switching Centre), SGSN(Serving GPRS Support Node), GGSN(Gateway GPRS Support

Node) dan jaringan lain.

Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari

teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference,

video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, serta

Internet Browsing.

Tantangan yang muncul adalah, Apakah pelanggan membutuhkan layanan tersebut?Jawabannya

kita bisa perdebatkan. Adalah sangat bijaksana jika kita melihat layanan sebelumnya yang sudah

pernah ada. Kita mulai dengan layanan WAP (Wireless Application Protocol) pada jaringan

GSM dimana kita bisa mengakses berita melalui handphone berarti kita bisa melakukannya

dimana saja dan kapan saja. Apakah layanan ini digolongkan sukses? Sangat sedikit orang yang

menggunakannya waktu itu sehingga saya menyebutnya layanan yang tidak sukses.

Kenapa tidak sukses? Selain dari faktor utama kebayakan pengguna belum membutuhkan, akses

data yang lambat dibandingkan dengan akses lain seperti dial-up dan WLAN merupakan alasan

lain dan juga pelanggan kurang puas dengan tampilan yang kecil di layar handphone.

Sekarang kita bandingkan dengan layanan SMS (Short Message Services) yang awalnya tidak

diperkirakan akan menjadi success story karena hanya teks singkat. Lalu kenapa sms menjadi

killer application? Alasan pertama adalah, SMS tidak membutuhkan banyak perangkat

tambahan dalam jaringan GSM sehingga tidak membutuhkan investasi yang besar dan yang

kedua teknologi SMS mudah dimengerti, mengirim dan menerima sms itu mudah maka orang

mudah mengerti fungsinya sehingga mereka menilainya layanan yang realistis.

Banyak orang mempelajari fenomena sms ini tetapi tidak dapat dibuat suatu rumusan yang baku

untuk membuat layanan baru supaya bisa sukses seperti sms. Akan tetapi ada beberapa yang

Komunitas eLearning IlmuKomputer.Com

Copyright © 2003-2006 IlmuKomputer.Com

dapat dipalari dari keseksesan sms untuk memberikan layanan baru yaitu:

Layanan yang diberikan harus sederhana

Implentasi teknologinya juga harus mudah

Interoperabiliti dengan jaringan lain dibuat semudah mungkin

Fungsi dari layanan tersebut harus mudah dimengerti

Pola pentarifan yang digunakan disesuaikan dengan layanan sejenis.

UMTS merupakan kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS dimana perbedaan utamanya adalah

kemampuan akses data yang lebih cepat. Kecepatan akses data dalam UMTS bisa mencapai

2Mbps (indoor dan low range outdoor). Akan tetapi jika kita bandingkan dengan GPRS maka

kecepatan datanya juga bisa mencapai 115 kpbs dimana untuk penggunaan akes internet sudah

memadai.Dalam analisa saya, GPRS kurang sukses di pakai di Indonesia karena belum banyak

pelanggan yang membutuhkan akes internet dalam keadaan bergerak, tarif yang mahal

dibandingkan dengan layanan yang diberikan oleh WLAN, kecepatan akses data yang belum

stabil merupakan beberapa alas an kurang suksesnya implementasi teknologi GPRS.

Generasi keempat Teknologi Telekomunikasi Bergerak (3.5G dan 4G)

Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile maka standar IMT-2000

di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps,30Mbps dan 100Mbps yang semula hanya 2Mbps pada

layanan 3G.. Kecepatan akses tersebut didapat dengan mengguanakan teknologi

OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan Multi Carrier.Di Jepang layanan

generasi keempat ini sudah di implementasikan.

Penutup

Teknologi telekomunikasi akan terus berkembang terus dan penelitian ke generasi kelima juga

sudah dimulai. Kita bangsa Indonesia adalah pemakai teknologi tersebut sehingga kita

harus bisa memilih teknologi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Indonesai yang

jumlahnya sekitar 230 juta.

Layanan telekomunikasi dasar seperti telepon dan sms dengan biaya yang terjangkau yang

sangat dibutuhkan masyarakat khususnya yang tinggal di luar kota-kota besar. Dibeberapa

daerah yang kami survey ternyata masih banyak ibukota kecamatan yang belum memiliki

fasilitas telepon kabel sekalipun padahal daerah tersebut adalah daerah yang potensial

sedangkan di Jakarta untuk mendapatkan layanan pasang baru (PSB) diberikan diskon

besar-besaran dan bahkan gratis.(END)

Referensi

[1] Sumita Kasera, Nishit Narang, 3G Mobile Networks, McGrow-Hill. Yew York, 2005

[2] Clint Smith, Daniel Collins, 3G Wireless Network, Mc Grow-Hill TELECOM, Ney York 2002[3] Ramjee Prasad, Marina Ruggieri,

Technology Trends in Wireless Communication, Artech

House,Boston, London, 2003

[4] William C.Y.Lee, Mobile Cellular Telecommunication, McGrow-Hill, Yew York, 1995

 

 

GPS.

(Global Positioning System)

Teknologi GPS

satorbit_t.jpg HIGH TECH SATELLITE POSITIONING – SOUVERNIR ABAD 21

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.

————————————————————————————————————————————————–

Kemampuan GPS

Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.

————————————————————————————————————————————————–

Produk yang diberikan GPS

Secara umum produk dari GPS adalah posisi, kecepatan, dan waktu. Selain itu ada beberapa produk lainnya seperti percepatan, azimuth, parameter attitude, TEC (Total Electron Content), WVC (Water Vapour Content), Polar motion parameters, serta beberapa produk yang perlu dikombinasikan dengan informasi eksternal dari sistem lain, produknya antara lain tinggi ortometrik, undulasi geoid, dan defleksi vertikal.

————————————————————————————————————————————————–

Segmen Penyusun Sistem GPS

Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna.

Satelit GPS dapat dianalogikan sebagai stasiun radio angkasa, yang diperlengkapi dengan antena-antena untuk mengirim dan menerima sinyal –sinyal gelombang. Sinyal-sinyal ini selanjutnya diterima oleh receiver GPS di/dekat permukaan bumi, dan digunakan untuk menentukan informasi posisi, kecepatan, maupun waktu. Selain itu satelit GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol attitude satelit. Satelit-satelit GPS dapat dibagi atas beberapa generasi yaitu ; blok I, blok II, blok IIA, blok IIR dan blok IIF. Hingga april 1999 ada 8 satelit blok II, 18 satelit blok II A dan 1 satelit blok II R yang operasional.

Secara umum segmen sistem kontrol berfungsi mengontrol dan memantau operasional satelit dan memastikan bahwa satelit berfungsi sebagaimana mestinya

Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS ( GPS receiver ) diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.

————————————————————————————————————————————————–

Prinsip penentuan posisi dengan GPS

Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.

————————————————————————————————————————————————–

Tipe alat (Receiver ) GPS

Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter. Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.

————————————————————————————————————————————————–

Sinyal dan Bias pada GPS

GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.

Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut bias. Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer dan bias troposfer. Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik differencing untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan ketelitian yang baik. Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan kesalahan posisi sampai dengan orde meter.

————————————————————————————————————————————————–

Error Source pada GPS

Pada sistem GPS terdapat beberapa kesalahan komponen sistem yang akan mempengaruhi ketelitian hasil posisi yang diperoleh. Kesalahan-kesalahan tersebut contohnya kesalahan orbit satelit, kesalahan jam satelit, kesalahan jam receiver, kesalahan pusat fase antena, dan multipath. Hal-hal lainnya juga ada yang mengiringi kesalahan sistem seperti efek imaging, dan noise. Kesalahan ini dapat dieliminir salah satunya dengan menggunakan teknik differencing data.

————————————————————————————————————————————————-

Metoda penentuan posisi dengan GPS

Metoda penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metoda absolut, dan metoda diferensial. Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara real time dan atau post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya diam maka metodenya disebut Statik. Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik. Selanjutnya lebih detail lagi kita akan menemukan metoda-metoda seperti SPP, DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa metode lainnya.

————————————————————————————————————————————————–

Ketelitian Posisi yang diperoleh dari Sistem GPS

Untuk aplikasi sipil, GPS memberikan nilai ketelitian posisi dalam spektrum yang cukup luas, mulai dari meter sampai dengan milimeter. Sebelum mei 2000 (SA on) ketelitian posisi GPS metode absolut dengan data psedorange mencapai 30 – 100 meter. Kemudian setelah SA off ketelitian membaik menjadi 3 – 6 meter. Sementara itu Teknik DGPS memberikan ketelitian 1-2 meter, dan teknik RTK memberikan ketelitian 1-5 sentimeter. Untuk posisi dengan ketelitian milimeter diberikan oleh teknik survai GPS dengan peralatan GPS tipe geodetik dual frekuensi dan strategi pengolahan data tertentu.

————————————————————————————————————————————————-

Aplikasi-aplikasi Teknologi GPS

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi yang paling populer dan paling banyak diaplikasikan di dunia pada saat ini, baik di darat, laut, udara, maupun angkasa. Disamping aplikasi-aplikasi militer, bidang-bidang aplikasi GPS yang cukup marak saat ini antara lain meliputi survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, transportasi dan navigasi, pemantauan deformasi, pertanian, kehutanan, dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi. Di Indonesia sendiri penggunaan GPS sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu dan terus berkembang sampai saat ini baik dalam volume maupun jenis aplikasinya

contoh aplikasi teknologi GPS

 

5 Tanggapan to “iNformation SyStem’s TrenDZ”

  1. fanidya cte Says:

    klo bkn hp canggih,jualnya jgn mahal2 donk.kan biar yang ga mampu bs beli jga!! ocee……..

  2. Tri hartanti wahyuni Says:

    bagaimana cara untuk menambah memori yg ada di modem flexi

  3. abdurrahman alwani Says:

    adakah sudah gps nsvigasi yang tingkat akurasi hanya sekitar 1-2meter
    biar harganya agak murah dari gps geodetic , yaah sekitar 5-10 jutaanlah

Tinggalkan komentar